Hama adalah serangan masal hewan pengganggu pada tanaman. Yang
mana dapat menyebabkan pertumbuhan terganggu, bahkan bisa menyebabkan
tanaman mati. Pada tanaman anggrek serangan hama dapat terjadi. Namun
tanaman anggrek cenderung lebih tahan terhadap serangan hama. Terutama
tanaman angggrek dengan perawatan yang baik. Kondisi kebersihan tanaman
dan lingkungan terpelihara dengan baik. Pertumbuhan tanaman terawat dan
terkontrol dengan baik.
Tanaman anggrek yang terserang hama, menunjukkan bahwa tanaman
tersebut kurang mendapat perhatian dari pemiliknya. Pemberantasan hama
jangan menunggu sampai meluas. Bila terlihat cepat diatasi. Sehingga
pengaruh buruk dari serangan hama dapat dihindari. Dengan kontrol dan
pengawasan setiap hari, gejala awal serangan hama dapat cepat
terditeksi. Sehingga langkah pengendalian cepat dilakukan. Lebih baik
mengadakan pencegahan sebelum serangan hama terjadi.
Beberapa hama pengganggu yang sering merusak tanaman anggrek sbb :
1. Semut
Semut suka berbondong-bondong datang, saat tanaman anggrek sedang
bertunas atau mulai mengeluarkan kuncup bunga. Semut akan menggigit
tunas muda maupun kuncup bunga. Sehingga melukai bagian tersebut. Cairan
sel yang keluar dari luka tersebut sebagai makanan semut. Dengan
demikian tanaman anggrek tersebut akan kekurangan cairan sel. Juga luka
yang timbul memberikan peluang jamur dan bakteri masuk. Yang akan
menyebabkan busuk tunas. Semut juga merusak sistem perakaran, dengan
menggigit ujung-ujung akar. Kebiasaan semut membawa kutu putih, juga
merusak tanaman. Cara terbaik menghindari serangan semut dengan
menggantung pot. Dapat juga dengan menyiram dengan larutan methadex.
Bila semut sudah bergerombol dalam pot dapat dilakukan dengan perendaman
pot dalam air.
2. Kutu perisai
Kutu ini menyerang daun dan menghisap cairan sel. Kutu perisai sangat
tahan dan merupakan musuh utama hobiis angggrek. Biasanya menempel pada
tepi daun bagian atas dan bawah. Daun yang terserang akan menguning,
lama kelamaan akan coklat, lalu daun mati. Pengendalian hama ini bisa
dilakukan dengan penyemprotan insektisida.
3. Kutu daun (aphis)
Kutu ini akan merusak kuncup-kuncup bunga. Disamping juga daun-daun
muda. Kutu daun merupakan pengganggu tetap tanaman anggrek. Namun tidak
banyak menimbulkan kerusakan. Kutu daun meninggalkan kotoran yang
melekat pada batang dan daun. Ian pada kotoran tersebut akan ditumbuhi
oleh jamur, yang menyebalian hama ini dbkan warna hitam seperti jelaga.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida.
4. Kutu putih
Kutunya kecil dan berwarna kelabu kemerahan. Terdapat pada titik
tumbuh, diketiak daun dan pada akar gantung. Pat Biasanya kutu ini
melindungi dirinya dengan bahan halus seperti kapas berwarna putih.
Hidupnya bersymbiosis dengan semut. Pengendaliannya dapat dilakukan
penyemprotan dengan insektisida.
5. Siput (bekicot)
Yang paling sering merusak tanaman anggrek adalah siput telanjang.
Kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan siput adalah cukup besar.
Akar-akar muda, tunas baru, dan kuncup bunga adalah makanan paling lezat
bagi siput ini. Anggrek bulan merupakan tanaman anggrek yang paling
sering diserang oleh siput ini. Biasanya melancarkan serangannya pada
malam hari. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan merendam pot dalam
larutan Diderin 25 P. Atau bisa dengan Methadex powder. Dengan
menaburnya disekitar pot, atau pada tempat-tempat persembunyiannya.
Serangan hama akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan maupun
pembungaan pada tanaman anggrek. Bahkan dalam kondisi parah bisa
menyebabkan kematian. Waspadai dan kendalikan sedini mungkin. Tanaman
anggrek ditanam untuk diambil keindahannya, baik tanaman maupun
bunganya. Serangan hama dapat memusnahkan keindahan yang kita impikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar